Bulimia nervosa
Dari
Wikipedia bahasa Indonesia
Bulimia Nervosa adalah kelainan
cara makan yang terlihat dari kebiasaan makan
berlebihan yang terjadi secara terus menerus. Bulimia adalah
kelainan pola makan yang sering terjadi pada wanita. Kelainan tersebut biasanya
merupakan suatu bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri. Yang paling sering
dilakukan oleh lebih dari 75% orang dengan bulimia nervosa adalah membuat
dirinya muntah, kadang-kadang disebut pembersihan;
puasa, serta penggunaan laksatif, enema,
diuretik, dan olahraga yang berlebihan juga merupakan ciri
umum.
Penyakit Bulimia Nervosa, Penyebab, Gejala, Akibat
serta Pengobatan
Penyakit mental lainnya yang biasanya dialami oleh
wanita, Bulimia atau juga dikenal dengan bulimia nervosa mempengaruhi sekitar
3% dari wanita di amerika Serikat. Bulimia adalah penyakit yang diakibatkan
oleh psikologi pasien, yang mengakibatkan kelainan makan. Bulimia merupakan
keadaan dimana seorang pasien makan secara berlebihan secara berulang-ulang
(binge) dan kemudian kembali mengeluarkannya. Mengeluarkan makanan yang dimakan
ini bisa melalui muntah yang biasanya diinduksi dengan obat pencahar, selain
itu juga dengan mengeluarkannya lewat kencing dengan menggunakan obat diuretik.
Selain itu, selain makan berlebih, penderita bulimia
juga cenderung diet sangat ketat dan juga olah raga yang berlebihan. Cirri khas
penyakit bulimia sudah tentu kebiasaan mengeluarkan makanan yang dimakan dengan
sangat cepat, sehingga sangat aneh bagi orang biasa kalau sehabis makan kembali
memuntahkan makanannya.
Membersihkan atau memuntahkan makanan ini diperkirakan
sebagai aksi untuk mengurangi rasa benci atau rasa bersalah karena sudah binge.
Pasien berobsesi untuk membersihkan diri mereka dari makanan itu, sehingga
makanan yang masuk tidak sempat terserap tubuh.
Seorang pasien penyakit bulimia dalam melakukan pesta
makan ini, diduga terdorong oleh depresi atau stress terhadap sesuatu yang
berhubungan dengan berat badan, bentuk badan ataupun makanan. Mereka
menganggap, makan merupakan kegiatan paling menyenangkan dan bisa menghilangkan
depresi. Namun kebahagiaan itu hanya berlangsung sementara karena akhirnya
mereka kembali membenci makanan serta marah atas control diri terhadap pesta
makan yang kurang. Kebencian ini membuat mereka terobsesi untuk membersihkan
makanan tersebut dari tubuh.
Aksi pembersihan biasanya berlangsung seketika, namun
pada beberapa penderita bulimia melakukan pembersihan pada beberapa periode
setelahnya.
Sama halnya dengan anorexia, bulimia selalu
berhubungan dengan control diet ataupun penurunan berat badan. Penderita
bulimia biasanya terlalu memperhatikan berat badan, selalu merasa kurang
percaya diri dengan berat badan sehingga cenderung melakukan diet berlebih.
Bedanya dengan penderita anorexia, penderita bulimia memiliki berat badan yang
lebih stabil sehingga penyakit ini jarang diketahui oleh masyarakat umum.
Penyebab Bulimia
Bulimia merupakan salah satu kelainan mental, penyebab
bulimia belum diketahui secara biologis. Namun karena ini berhubungan dengan
behavioral health, maka para ahli meyakini ada beberapa factor yang bisa
menyebabkan penyakit ini:
- masalah keluarga - perilaku maladaptif -
pertentangan identitas diri - budaya yang terlalu menitikberatkan kepada
penampilan fisik.
Masalah penampilan serta berat badan merupakan factor
utama yang penyebab bulimia pada seorang wanita. Seorang penderita bulimia
biasanya mempunyai ketahanan mental yang kurang, kurang percaya diri dan
memiliki masalah dengan berat badan dan ini yang membuatnya menjadi terobsesi
dengan penurunan berat badan. Hal-hal seperti di atas juga bisa menjadi akibat
bulimia yang mengerikan.
Pengalaman mempunyai masalah dengan berat badan
membuatnya selalu merasa gemuk. Hal ini mendorong diet yang tidak terkontrol,
olah raga berlebih dan akhirnya menderita bulimia.
Penelitian baru menunjukan bahwa kelainan mental ini
juga disebabkan oleh proses kimiawi yang ada di dalam otak. Para ahli menduga
bahwa kelainan neurotransmitter dalam otak, utamanya neurotransmitter serotonin
merupakan pemicu terjadinya penyakit bulimia nervosa ini. Namun dugaan awal ini
masih belum bisa dijelaskan secara spesifik karena kompleksnya penyakit.
Gejala Bulimia
Seperti yang dijelaskan di atas, binge merupakan
gejala utama dari bulimia. Binge bulimia ini akan diikuti dengan muntah, diet
yang ketat serta olah raga berlebihan.
Namun untuk mendeteksi gejala bulimia dalam kehidupan
sehari-hari sangatlah susah. Proses makan berlebihan terkadang adalah hal umum
dalam masyarakat. Makan merupakan kegiatan yang menyenangkan, bisa
menghilangkan stres atau depresi. Selain itu, setiap orang juga memiliki nafsu
makan berbeda, sehingga makan dengan jumlah banyak tersebut kadangkala adalah
hal yang normal.
Selain itu, penderita bulimia tidak selalu kurus. Bisa
saja memiliki berat badan normal atau malah gemuk. Namun ada beberapa pertanda
yang bisa dianggap sebagai gejala bulimia, yaitu:
Selalu ke kamar mandi setelah makan untuk
muntah (tentu saja dilakukan berkali-kali)
Olah raga berlebih.
Terjadi perubahan seperti pipi atau rahang
yang bengkak, pecahnya pembuluh darah di mata, rusaknya lapisan email gigi
sehingga gigi yang Nampak jelas.
Terlalu terbelenggu dengan urusan berat
ataupun bentuk badan.
Diagnosis bulimia
Sama halnya dengan anoreksia, diagnosis untuk penyakit
bulimia susah karena ini menyangkut masalah perilaku yang bisa saja disangkal
oleh penderita. Namun sebagai dasar bagi dokter untuk mendiagnosa penyakit ini,
ada lima criteria dasar yang bisa dipakai sebagai patokan.
Pesta makan yang terjadi berulangkali. Hal
ini ditandai dengan porsi yang sangat banyak dan di luar porsi normal makan
seorang manusia dalam jangka waktu dua jam.
Merasa tidak bisa berhenti makan dalam satu
periode.
Perilaku yang menyimpang untuk mengurangi
berat badan secara ekstrim dan berlebihan, seperti muntah, penggunaan obat
pencahar dan diuretic, puasa ataupun olah raga berlebihan.
Pesta makan serta perilaku penurunan badan
yang ekstrim terjadi minam dua kali dalam seminggu selama jangka waktu tiga
bulan.
Rasa yang tidak pernah puas terhadap bentuk
tubuh yang dimiliki.
Akibat dan Bahaya Bulimia terhadap Kesehatan
Bahaya bulimia ini disebabkan oleh perilaku makan
berlebihan dan kemudian membersihkannya yang terjadi secara berulang. Berbagai
macam organ akan rusak akibat pembersihan secara ekstrim ini, seperti
pembengkakan kelenjar ludah di pipi
Jaringan parut di buku jari tangan yang
digunakan untuk merangsang muntah
Pengikisan email gigi akibat bulimia yang
sering muntah dan mengeluarkan asam lambung
Kadar kalium yang rendah dalam darah.
Gigi sensitive terhadap panas atau dingin
Masalah pada kelenjar ludah yang berupa rasa
nyeri atau pembengkakan
Paparan asam lambung berlebih pada
kerongkongan bisa menyebabkan borok, pecah atau penyempitan.
Terganggunya proses pencernaan akibat
pencahar, bisa mengakibatkan disfungsi organ pencernaan .
Ketidakseimbangan cairan tubuh akibat
stimulus zat diuretic secara berlebih.
Akibat bulimia juga terjadi pada kehidupan social,
penderita bulimia cenderung akan bermasalah dalam hal sosialisasi lingkungan,
bersifat impulsive, seringkali merasa stress atau depresi dan menyalahgunaan
alcohol atau obat-obatan.
Pengobatan Bulimia
Terdapat 2 pendekatan yang dilakukan untuk mengobati
bulimia:
Terapi psikis (psikoterapi) oleh psikiater
untuk mengendalikan perilaku menyimpangnya.
Obat-obatan. Obat anti-depresi seringkali
bisa membantu mengendalikan bulimia, meskipun penderita tidak tampak depresi.
Tetapi bulimia akan kambuh kembali jika pemakaian obat dihentikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar